assalamualaikum

selamat datang ke blog ini,moga anda dapat mengambil manfaat dari tulisan yang terdapat didalam ini...

Friday 3 February 2012

hadis palsu:belajarlah sehingga ke negeri china


"tuntutlah ilmu walau ke negara china"
 Ulasan sarjana hadis ini dimasukkan dalam senarai hadis palsu oleh kebanyakan tokoh sarjana dalam buku buku karangan mereka,antaranya ialah:
  • al jarrahi dalam kitab kashf al khafa'
  • al albani dalam kitab silsilah ahadith al dha'ifah wa al maudhu'ah
  • ibn arraq al kanni dalam kitab tanzih al syaria'ah
  • ali al qari dalam kitab al maudhua'at al kabir
  • al 'ajluni dalam kitab kashf al khafa'mereka semua menukilkan kata kata tokoh sarjana islam ibn taimiyah yang menyatakan bahawa hadis ini adalah palsu.hadis ini  dihukumkan sebagai hadis palsu kerana kecacatan yang terdapat pada sanadnya.dalam sanad hadis ini ada seorang pelapor yang bernama abu atikah tharis bin sulaiman.beliau adalah seorang yang lemah dan tergolong sebagai salah seorang yang memalsukan hadis

tips wanita yang sunnah di lamar


Dalam melamar, seorang muslim dianjurkan untuk memperhatikan beberapa sifat yang ada pada wanita yang akan dilamar, diantaranya: 
  1. Wanita itu disunahkan seorang yang penuh cinta kasih. Maksudnya ia harus selalu menjaga kecintaan terhadap suaminya, sementara sang suami pun memiliki kecenderungan dan rasa cinta kepadanya. 

    Selain itu, ia juga harus berusaha menjaga keridhaan suaminya, mengerjakan apa yang disukai suaminya, menjadikan suaminya merasa tentram hidup dengannya, senang berbincang dan berbagi kasih sayang dengannya. Dan hal itu jelas sejalan dengan firman Allah Ta'ala, 

    Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan Dia jadikan di antara kalian rasa kasih dan saying. (ar-Ruum:21).

  2. Disunahkan pula agar wanita yang dilamar itu seorang yang banyak memberikan keturunan, karena ketenangan, kebahagiaan dan keharmonisan keluarga akan terwujud dengan lahirnya anak-anak yang menjadi harapan setiap pasangan suami-istri. 

    Berkenaan dengan hal tersebut, Allah Ta'ala berfirman, 
    Dan orang-orang yang berkata, 'Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa'. (al-Furqan:74). 

    Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 
    Menikahlah dengan wanita-wanita yang penuh cinta dan yang banyak melahirkan keturunan. Karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian pada hari kiamat kelak. Demikian hadist yang diriwayatkan Abu Daud, Nasa'I, al-Hakim, dan ia mengatakan, Hadits tersebut sanadnya shahih. 

  3. Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu seorang yang masih gadis dan masih muda. Hal itu sebagaimana yang ditegaskan dalam kitab Shahihain dan juga kiab-kitab lainnya dari hadits Jabir, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bertanya kepadanya, 

    Apakah kamu menikahi seorang gadis atau janda? dia menjawab,"Seorang janda."Lalu beliau bersabda, Mengapa kamu tidak menikahi seorang gadis yang kamu dapat bercumbu dengannya dan ia pun dapat mencumbuimu?. 

    Karena seorang gadis akan mengantarkan pada tujian pernikahan. Selain itu seorang gadis juga akan lebih menyenangkan dan membahagiakan, lebih menarik untuk dinikmati akan berperilaku lebih menyenangkan, lebih indah dan lebih menarik untuk dipandang, lebih lembut untuk disentuh dan lebih mudah bagi suaminya untuk membentuk dan membimbing akhlaknya. 

    Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri telah bersabda, 

    Hendaklah kalian menikahi wanita-wanita muda, karena mereka mempunyai mulut yang lebih segar, mempunyai rahim yang lebih subur dan mempunyai cumbuan yang lebih menghangatkan. 

    Demikian hadits yang diriwayatkan asy-Syirazi, dari Basyrah bin Ashim dari ayahnya, dari kakeknya. Dalam kitab Shahih al_Jami' ash_Shaghir, al-Albani mengatakan, "Hadits ini shahih." 

  4. Dianjurkan untuk tidak menikahi wanita yang masih termasuk keluarga dekat, karena Imam Syafi'I pernah mengatakan, "Jika seseorang menikahi wanita dari kalangan keluarganya sendiri, maka kemungkinan besar anaknnya mempunyai daya piker yang lemah." 

  5. Disunahkan bagi seorang muslim untuk menikahi wanita yang mempunyai silsilah keturunan yang jelas dan terhormat, karena hal itu akan berpengaruh pada dirinya dan juga anak keturunannnya. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 

    Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscahya kamu beruntung. (HR. Bukhari, Muslim dan juga yang lainnya).

  6. Hendaknya wanita yang akan dinikahi itu taat beragama dan berakhlak mulia. Karena ketaatan menjalankan agama dan akhlaknya yang mulia akan menjadikannya pembantu bagi suaminya dalam menjalankan agamanya, sekaligus akan menjadi pendidik yang baik bagi anak-anaknya, akan dapat bergaul dengan keluarga suaminya. 

    Selain itu ia juga akan senantiasa mentaati suaminya jika ia akan menyuruh, ridha dan lapang dada jika suaminya memberi, serta menyenangkan suaminya berhubungan atau melihatnnya. Wanita yang demikian adalah seperti yang difirmankan Allah Ta'ala, 

    "Sebab itu, maka wanita-wanita yang shahih adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminyatidak berada di tempat, oleh karena Allah telah memelihara mereka". (an-Nisa:34). 

    Sedangkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, 
    "Dunia ini adalah kenikmatan, dan sebaik-baik kenikmatannya adalah wanita shalihah". (HR. Muslim, Nasa'I dan Ibnu Majah).

  7. Selain itu, hendaklah wanita yang akan dinikahi adalah seorang yang cantik, karena kecantikan akan menjadi dambaan setiap insan dan selalu diinginkan oleh setiap orang yang akan menikah, dan kecantikan itu pula yang akan membantu menjaga kesucian dan kehormatan. Dan hal itu telah disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits tentang hal-hal yang disukai dari kaum wanita. 

    Kecantikan itu bersifat relatif. Setiap orang mempunyai gambaran tersendiri tentang kecantikan ini sesuai dengan selera dan keinginannya. Sebagian orang ada yang melihat bahwa kecantikan itu terletak pada wanita yang pendek, sementara sebagian yang lain memandang ada pada wanita yang tinggi. 

    Sedangkan sebagian lainnya memandang kecantikan terletak pada warna kulit, baik coklat, putih, kuning dan sebagainya. Sebagian lain memandang bahwa kecantikan itu terletak pada keindahan suara dan kelembutan ucapannya.
Demikianlah, yang jelas disunahkan bagi setiap orang untuk menikahi wanita yang ia anggap cantik sehingga ia tidak tertarik dan tergoda pada wanita lain, sehingga tercapailah tujuan pernikahan, yaitu kesucian dan kehormatan bagi tiap-tiap pasangan.

--------
Sumber: Fikih Keluarga, Syaikh Hasan Ayyub, Cetekan Pertama, Mei 2001, Pustaka Al-kautsar

10 pintu syaitan di alam maya


Pintu-pintu tersebut tidak boleh terbuka kecuali jika seseorang mengetahui pintu-pintu tadi. Syaitan tidak boleh terusir dari pintu tersebut kecuali jika seseorang mengetahui cara syaitan memasukinya. 

Cara syaitan untuk masuk dan apa saja pintu-pintu tadi adalah sifat seorang hamba dan jumlahnya amatlah banyak. 

Pada masa ini kami akan menunjukkan pintu-pintu tersebut yang merupakan pintu terbesar yang setan biasa memasukinya. Semoga Allah memberikan kita pemahaman dalam permasalah ini.

Pintu pertama:
Ini adalah pintu terbesar yang akan dimasuki syaitan iaitu hasad (dengki) dan tamak. Jika seseorang begitu tamak pada sesuatu, ketamakan tersebut akan membutakan, membuat tuli dan menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang seperti ini tidak lagi mengenal jalan baik atau buruk.

Begitu pula jika seseorang memiliki sifat hasad, syaitan akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang mungkar.

Pintu ke-2:
Iaitu marah. Ketahuilah, marah dapat merosak akal. Jika akal lemah, pada masa itulah tentara syaitan akan melakukan serangan. Mereka akan mentertawakan manusia jika manusia terbawa amarah. Pada keadaan kita seperti ini, segeralah berwudhu kerana marah terjadi akibat hembusan api jahanam, padamkan dengan air wudhu.

Pintu ke-3:
Iaitu sangat suka menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangat rugi kerana umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.

Pintu ke-4:
Iaitu kenyang kerana telah makan banyak makanan. Keadaan seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkan untuk melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan dia dapatkan nanti di akhirat.

Pintu ke-5:
Iaitu tamak pada orang lain. Jika seseorang memiliki sifat seperti ini, maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. 

Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mahu memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mahu melarangnya dari kemungkaran.

Pinta ke-6:
Iaitu sifat selalu tergesa-gesa dan tidak mahu bersabar untuk perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari syaitan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Pintu ke-7:
Iaitu cinta harta. Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi bakhil (kedekut), takut miskin dan tidak mahu melakukan kewajiban yang berkaitan dengan harta.

Pintu ke-8:
Iaitu mengajak orang awam supaya ta’ashub (fanatik) pada madzhab atau golongan tertentu, tidak mahu beramal selain dari yang diajarkan dalam madzhab atau golongannya.

Pintu ke-9:
Iaitu mengajak orang awam untuk memikirkan hakIkat (kaifiyah) dzat dan sifat Allah yang sukar dicapai oleh akal mereka sehingga menjadikan mereka menjadi ragu dalam masalah paling penting dalam agama ini iaitu masalah aqidah.

Pintu ke-10:
Iaitu selalu berburuk sangka terhadap muslim lainnya. Jika seseorang selalu berburuk sangka (bersu’uzhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya. 

Seharusnya seorang mukmin selalu mencari udzur dari saudaranya. Berbeza dengan orang munafik yang selalu mencari-cari ‘aib orang lain.

Semoga kita dapat mengetahui pintu-pintu ini dan semoga kita diberi taufik oleh Allah untuk menjauhinya.

Surat berantai


Surat berantai

Surat berantai atau surat beracun jika dilihat sebagai surat peringatan untuk orang lain supaya tidak lalai akan perintah Allah dan sentiasa melakukan kebaikan, boleh dianggap sebagai jalan dakwah.

Namun, unsur syirik di dalamnya menyebabkan orang yang mempercayainya menjadi sesat. Unsur syirik itu ialah percaya surat itu ada kuasa tersendiri memberi untung pada yang mencetak dan bala pada yang ingkar mencetaknya.

Ia seumpama tangkal yang ada kuasa memberi kebaikan atau malapetaka dan malang. Sesiapa yang percaya ada kuasa lain memberi kebaikan dan keburukan pada dirinya; ia adalah unsur syirik yang boleh menggugat akidah.

Soal siapa mati dalam iman dan berapa ribu jumlah mereka adalah kuasa Tuhan, tiada keperluan untuk kita mengetahuinya, tetapi lebih baik bersiap untuk mati dalam iman.

Jangan turut serta sebarkan dengan niat mengelak bencana yang bakal menimpa (jika engkar menyebarkannya melalui surat atau SMS) kerana ia mungkin menggugat akidah kita. 

Sumber soaljawab Web jakim

biografi junjungan kita


Profile junjungan kita..Nama penuh: Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim

Nama bapa: ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim

Nama ibu: Aminah binti Wahab bin ‘Abdul Manaf

Nama datuk: Syaibah bin Hâsyim dikenal dengan nama ‘Abdul Muttalib

Bapa-bapa saudara:• Al-Harith bin Abdul Muthalib• Muqawwam bin Abdul Muthalib• Zubair bin Abdul Muthalib• Hamzah bin Abdul Muthalib• Al-Abbas bin Abdul Muthalib• Abu Thalib bin Abdul Muthalib• Abu Lahab bin Abdul Muthalib• Abdul Kaabah bin Abdul Muthalib• Hijl bin Abdul Muthalib• Dzirar bin Abdul Muthalib• Ghaidaq bin Abdul Muthalib

Nama Ibu susuan Rasulullah:- Ibu susuan pertama Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab)- Ibu susuan kedua Halimah binti Abu Zuaib As-Sa‘diah (lebih dikenali Halimah As-Sa‘diah. Suaminya bernama Abu Kabsyah)

Nama isteri pertama dan usia baginda berkahwin:Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah pada 25 tahun

Nama isteri-isteri Rasulullah:1. Khadijah bt. Khuwailid al-Asadiyah r.a2. Saudah bt. Zam’ah al-Amiriyah al Quraisiyah r.a3. Aisyah bt Abi Bakr r.a (anak Saidina Abu Bakar)4. Hafsah bt. Umar bin al-Khattab r.a (anak Saidina ‘Umar bin Al-Khattab5. Ummu Salamah Hindun bt. Abi Umaiyah r.a (digelar Ummi Salamah)6. Ummu Habibah Ramlah bt. Abi sufian r.a7. Juwairiyah ( Barrah ) bt. Harith8. Safiyah bt. Huyay9. Zainab bt. Jansyin10. Asma’ bt. al-Nu’man al-Kindiyah11. Umrah bt. Yazid al-Kilabiyah12. Zainab bin Khuzaimah (digelar ‘Ummu Al-Masakin’; Ibu Orang Miskin)

Nama anak-anak Rasulullah:1. Qasim2. Abdullah3. Ibrahim4. Zainab5. Ruqaiyah6. Ummi Kalthum7. Fatimah Al-Zahra’8. Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah al-Tamimi (anak kepada Saidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).[anak tiri Rasulullah]

Pengalaman bekerja Rasulullah:

* Semenjak kecil lagi, baginda telah menternak kambing dan berniaga membantu bapa saudaranya.* Abu Talib telah membawa baginda ke Syam (Syria) bagi membantunya berniaga.* Apabila baginda telah agak dewasa, baginda telah mula menjalankan perdagangan baginda sendiri secara kecil-kecilan dan menjalankan perniagaan dengan menggunakan modal orang lain kerana baginda sedar bapa saudaranya bukanlah terdiri daripada orang yang berada dan beliau terpaksa menyara sebuah keluarga yang besar.* Ketika baginda berusia dua puluh lima tahun, baginda telah pergi ke Syam untuk kali kedua bagi menjalankan perniagaan Sayidatina Khadijah. Bukti Rasulullah adalah seorang ketua keluarga yang patut dicontohi: Rasulullah merupakan seorang yang pengasih.* Sebagai seorang suami, baginda sering membantu isteri menjalankan urusan rumah seperti memasak, menampal pakaian yang koyak, memmbersih rumah dan menjaga anak.* Sebagai seorang bapa, baginda memberi pendidikan agama yang secukupnya dan menjadi seorang contoh yang baik kepada anak-anak.

Gelaran Al-Amin: Baginda merupakan seorang yang jujur, amanah dan budi pekerti. Perkataan dan perbuatan baginda sentiasa dipercayai sehingga baginda diberi gelaran al-Amin oleh masyarakat Arab Quraisy.

Sifat-sifat terpuji Rasulullah:- Berkata benar (siddiq)- Boleh dipercayai (amanah)- Penyampai ajaran Islam (tabliq)- Bijaksana (fatanah)

kepimpinan Rasulullah disebalik peristiwa banjir di kota Mekah ketika Rasulullah berusia 35thn: Kota Mekah telah dilanda banjir kilat yang menyebabkan dinding kaabah pecah dan runtuh. Kaum Quraisy telah membina semula bahagian yang runtuh. Kemudian timbul perbalahan antara ketua kaum Quraisy yang berebut untuk mengangkat dan meletakkan Hajar Aswad di penjuru sebelah timur bangunan kaabah. Perbalahan ini hampir menimbulkan peperangan. Rasulullah telah menjadi hakim bagi menentukan kedudukan Hajar Aswad dan secara tidak langsung Rasulullah telah meleraikan perbalahan antara ketua kaum Quraisy.

Peristiwa Rasulullah menerima wahyu:- Wahyu pertama diterima Rasulullah pada hari isnin, 17 ramadan (6 ogos 610 M)- Ketika itu Rasulullah berusia 40 tahun.- Wahyu tersebut diterima baginda di Gua Hirak al-Jabar Nur.- Surah al-Alaq, wahyu pertama yang berbunyi “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Amat Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ”- Wahyu kedua, surah al-Muddasir (ayat 1-7) diturunkan di Bukit Nur berhampiran Makkah.- Wahyu kedua ini menandakan pelantikan baginda sebagai Rasulullah atau pesuruh Allah.

Tokoh-tokoh awal memeluk Islam:• Zaid bin Harithah (anak angkat nabi)• Ali bin Abu Talib (sepupu nabi berusia 10 tahun)• Khadijah binti Khuwailid (isteri nabi dan orang pertama memeluk Islam)• Abu Bakar al-Siddiq (sahabat karib)

wahyu pertama yg diterima oleh Rasulullah, masanya dan usia Rasulullah:- Wahyu pertama iaitu dari surah al-Alaq yang berbunyi “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Amat Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ”- pada hari isnin, 17 ramadan (6 ogos 610 M)- Berusia 40 tahun.

Keadaan Rasulullah ketika menerima wahyu:Pada suatu ketika sedang dia bertafakkur itu datanglah malaikat kepadanya, lalu berkata: “Bacalah!” (Iqra’). Lalu Rasulullah menjawab; “Saya tidak pandai membaca.” Lalu kata beliau: “Maka diambilnya aku dan dipagutnya sampai habis tenagaku. Kemudian dilepaskan¬nya aku dan dia berkata pula: “Bacalah!” Tetapi aku jawab: “Aku tidak pandai membaca!” Lalu dipagutnya pula aku sampai habis pula tenagaku.

Kemudian ditegakkannya aku baik-baik dan dikatakannya pula: “Bacalah!”, yang ketiga kali, lalu berkatalah malaikat itu: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menjadikan,” sampai kepada ujung “Yang telah mengajarkan kepada manusia apa yang dia tidak tahu.” Setelah sampai pada ujung ayat tersebut malaikat itu pun ghaiblah dan tinggallah beliau seorang diri dalam rasa kengerian.

Lalu beliau segera pulang kepada isterinya Khadijah. Lalu beliau berkata: “Selimutilah aku, selimutilah aku.” (Zammiluuni, zammiluuni). Maka segeralah orang-orang dalam rumah menyelimuti beliau, sampai rasa dingin itu hilang. Lalu berkatalah beliau kepada Khadijah: “Hai Khadijah, apakah yang telah terjadi atas diriku ini?” Lalu beliau ceriterakan segala yang telah beliau alami itu, akhirnya beliau berkata: “Aku ngeri atas diriku.